Kejati Jateng Tegaskan Kepedulian terhadap Anak Terlantar saat Resmikan Gedung Baru Rumah Anak Surga

SEMARANG (Jatengaktual.com) – Haru dan harapan menyatu di Rumah Anak Surga (RAnS) Semarang, ketika gedung baru panti tersebut diresmikan sebagai bentuk nyata perlindungan bagi anak-anak terlantar dan kurang beruntung, Selasa (29/7). Peresmian ini menjadi momentum penting bagi kerja kemanusiaan yang dijalankan RAnS, sekaligus mendapat dukungan penuh dari Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.

Mewakili Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Tengah Dr. Hendro Dewanto, Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Jateng, Freddy D Simanjuntak, menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi Rumah Anak Surga yang sejak 2023 telah menjadi tempat tinggal, pengasuhan, dan pendidikan moral bagi puluhan balita dari berbagai latar belakang keluarga yang rentan.

“Kami memandang hadirnya Rumah Anak Surga ini bukan sekadar inisiatif sosial, tapi bagian dari tanggung jawab moral dan konstitusional kita bersama. Negara harus hadir untuk melindungi anak-anak, terutama mereka yang tidak bisa membela dirinya sendiri,” ujar Freddy.

Baca Juga:  Kanwil Ditjenpas Jateng Perkuat Komitmen Pertahankan Wilayah Bebas dari Korupsi

Ia menekankan, Kejati Jateng secara kelembagaan mendukung setiap langkah yang mengedepankan perlindungan anak.

“Kami akan selalu mendukung gerakan yang memanusiakan manusia. Pekerjaan kemanusiaan seperti ini sangat sejalan dengan semangat keadilan restoratif yang kini juga menjadi pendekatan hukum Kejaksaan,” tambahnya.

Rumah Anak Surga saat ini menampung sekitar 20 balita dari berbagai daerah, mulai dari Semarang, Jawa Barat, hingga luar Jawa. Mereka diasuh oleh 14 pengasuh profesional yang memiliki latar belakang pendidikan keperawatan dan kebidanan.

Anak-anak yang tinggal di sini bukan hanya diberikan tempat berlindung, tetapi juga dibekali pendidikan karakter sejak dini. Setiap hari mereka belajar doa harian, Asmaul Husna, bahasa Inggris, hingga pengenalan angka dan huruf. Tagline mereka: “Mengasuh dan Mendidik” bukanlah sekadar slogan, melainkan pijakan nyata membentuk generasi yang lebih baik.

Ketua Yayasan Rumah Anak Surga Semarang, Bambang Eko Purnomo menjelaskan seluruh anak yang diasuh di tempat ini memiliki identitas yang jelas dan pendataan yang transparan.

Baca Juga:  Daop 4 Semarang Operasikan KA Tambahan Lebaran Relasi Semarang-Jakarta Mulai 30 Maret 2025

“Semua anak yang kami rawat memiliki asal usul yang terdata. Ada yang lahir dari kekerasan seksual, korban KDRT, kehamilan tidak diinginkan, hingga orang tua dengan gangguan jiwa. Kami tidak sembarangan menerima, semua ada prosedur, termasuk tidak boleh ada adopsi sembarangan,” tegasnya.

Bambang juga menegaskan bahwa Rumah Anak Surga tidak membuka donasi umum, melainkan mengandalkan jejaring dukungan terbatas dan internal. Ia berharap ke depan tidak semakin banyak anak yang harus diasuh oleh negara atau lembaga sosial.

“Harapan kami bukan makin banyak yang datang, tapi makin sedikit orang yang tidak bertanggung jawab terhadap anak-anaknya,” katanya lirih.

Melissa, salah satu pengasuh, menambahkan, mayoritas anak-anak yang dititipkan memiliki latar belakang ekonomi lemah. Bahkan beberapa di antaranya lahir dari pasangan yang belum siap menjadi orang tua.

Baca Juga:  Majukan Olahraga Tennis, Irwan Hidayat Bangun Tentrem Racquet Club

“Paling kecil bayi usia dua bulan, ada juga yang sudah dua tahun. Anak-anak ini menyambut siapa pun yang datang dengan pelukan erat. Bisa jadi, di hati kecil mereka masih berharap ada keluarga yang kembali,” ujarnya.

Peresmian gedung baru RAnS ini diharapkan dapat memperluas kapasitas layanan dan memperkuat fungsi pengasuhan serta pendidikan bagi anak-anak yang menjadi penghuni panti.

Dalam acara tersebut hadir Perwakilan Dinas Sosial (Dinsos), tokoh masyarakat, relawan, dan perwakilan dari berbagai instansi pemerintahan.

Dengan komitmen lintas sektor seperti yang ditunjukkan oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, masa depan anak-anak terlantar tampaknya masih menyimpan harapan. Rumah Anak Surga menjadi bukti bahwa kerja-kerja kecil yang digerakkan dari nurani, dapat menjadi cermin besar keberpihakan terhadap masa depan bangsa.

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini