SEMARANG (Jatengaktual.com) – Toko Emas Sumber Mas di Jalan MT Haryono, Kota Semarang, mendadak menjadi pusat perhatian publik. Sejak beberapa hari terakhir, antrean panjang terlihat mengular di depan toko, bahkan hingga ke badan jalan. Toko yang berdiri sejak 2010 ini dikenal sebagai salah satu penyedia emas berkualitas dengan harga bersaing.
Fenomena ini tak lepas dari kisah sukses para pelanggan yang viral di media sosial. Salah satunya adalah cerita seorang ibu yang membeli emas 10 gram pada tahun 2010 seharga Rp1.250.000. Kini, emas tersebut dijual kembali oleh anaknya dengan harga Rp12.150.000. Nilai investasi meningkat hampir sepuluh kali lipat dalam kurun waktu 15 tahun.
Toko Emas Sumber Mas saat ini telah memiliki 11 cabang di berbagai kota di Jawa Tengah. Menurut Store Manager Debby, lonjakan pembeli tak hanya berasal dari Kota Semarang, tetapi juga luar kota.
“Kami terus menjaga kualitas produk dan memberikan harga yang kompetitif. Itu yang membuat pelanggan tetap percaya pada kami,” ujar Debby dalam keterangannya, Selasa (8/4).
Tidak hanya menjual emas, Sumber Mas juga mengembangkan lini perhiasan berlian bernama Rio Adriano (RA) Diamond Jewelry. Produk ini menawarkan berlian natural berstandar Eropa dengan kualitas F VVS dan sertifikasi GIA.
RA Diamond menyasar segmen generasi muda yang mencari cincin pernikahan atau lamaran dengan desain elegan, modern, dan berkelas. Menurut Debby, perhiasan tak lagi hanya dilihat sebagai aksesori, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup dan simbol nilai.
Kualitas produk, harga terjangkau, serta layanan ramah menjadi keunggulan Sumber Mas di tengah persaingan toko emas modern dan platform investasi digital. Bahkan, toko ini telah menjadi salah satu destinasi belanja yang diminati wisatawan setelah mengunjungi objek wisata seperti Lawang Sewu atau Kota Lama.
Fenomena membludaknya pembeli di Toko Emas Sumber Mas menjadi bukti bahwa toko perhiasan lokal masih memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Dengan inovasi dan konsistensi, toko emas tradisional terbukti mampu bertahan dan berkembang di era digital.