Dalam peningkatan perekonomian di Jawa tengah, penekanan program pembinaan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) dan pengembangan potensi pariwisata.
SEMARANG (Jatengaktual.com)– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Jawa Tengah, dalam upaya memetakan dan mengembangkan sumber ekonomi baru guna meningkatkan perekonomian daerah.
Kolaborasi ini mencakup berbagai sektor, mulai dari pengendalian inflasi hingga penguatan sektor UMKM dan pariwisata.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengatakan bahwa banyak hal yang dapat dikerjasamakan dengan BI Jateng, terutama dalam pengendalian inflasi dan peningkatan ekonomi di provinsi ini.
“Kita akan membuat kerja sama, di antaranya intervensi harga bahan pokok. Ini penting pada saat jelang Lebaran ini. Caranya, dengan operasi pasar,” kata Luthfi saat menerima kunjungan Direksi Bank Indonesia Perwakilan Jateng, di kantor gubernur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (14/3).
Dalam peningkatan perekonomian di Jateng, dia menekankan pada program pembinaan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM). Pada sektor lain, juga pengembangan potensi pariwisata.
“Ini penting untuk ditekankan kembali. Sehingga PAD (Pendapatan Asli Daerah) seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah bisa meningkat lagi,” ujarnya.
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwisaputra, menyampaikan bahwa pihaknya siap membantu pemprov dalam merealisasikan program-program kerjanya, terutama terkait dengan intervensi inflasi dalam waktu dekat ini.
Caranya dengan mobilisasi gerakan pangan murah di beberapa tempat untuk menjaga stabilitas harga pangan.
Ke depan, lanjut Rahmat, pihaknya bersama Pemprov Jateng juga menaruh perhatian pada peningkatan potensi sumber-sumber ekonomi baru. Tujuannya adalah untuk peningkatan PAD wilayah setempat.
“Bisa di bidang perdagangan, pariwisata, maupun investasi. Yang paling potensial, yakni industri yang terkait dengan hilirisasi pertanian,” katanya.
Untuk intervensi pada sektor hilirisasi pertanian, terang Rahmat, strategi yang dilakukan adalah dengan menambah insentif bagi para petani agar terus berusaha pada bidang tersebut.
Dia melanjutkan, digitalisasi keuangan juga menjadi perhatian Bank Indonesia bersama Pemprov Jateng. Agenda itu juga dinilai bisa menambah PAD, seperti kemudahan saat masuk destinasi wisata, pembayaran retribusi, dan lainnya.